PTB merupakan program berkelanjutan dengan menargetkan 15 persen pegawai PLN berpendidikan Master dan PhD.
Darmawan melihat tantangan ke depan akan semakin besar seiring transisi energi dan masuknya energi baru terbarukan (EBT) ke dalam sistem PLN.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Sumber daya manusia yang punya skill set mumpuni dalam bisnis dan teknologi kelistrikan terbaru dibutuhkan PLN.
"Selama tiga tahun terakhir, PLN telah melakukan transformasi perusahaan dan berhasil mendigitalisasi seluruh proses bisnis dan mengakomodasi listrik EBT. Program tugas belajar ini adalah bagian dari proses besar itu," ujarnya.
Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN Yusuf Didi Setiarto mengatakan perseroan memberikan pendampingan penuh untuk pegawai yang ingin melanjutkan pendidikan.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Hingga Juni 2023, sebanyak 144 pegawai PLN melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi di luar negeri.
"Perseroan membutuhkan banyak ahli-ahli baru di berbagai bidang, terutama untuk bidang EBT, Smart Grid, dan interkoneksi yang akan menjadi tulang punggung bisnis PLN di masa depan," ucapnya.
Didi optimistis sumber daya manusia PLN masa depan mampu melanjutkan transformasi mulai dari sektor pembangkitan, transmisi, hingga distribusi.