Pemenuhan sarana prasarana fasilitas kesehatan dilakukan. Kota Cilegon turut mengalami penurunan kemiskinan ekstrem, yaitu pada tahun 2021 sebesar 0,51 persen atau berjumlah 2.270 jiwa dan pada tahun 2022 sebesar 0,54 persen menjadi 2.440 jiwa.
Di Kota Serang, pada tahun 2022 berdasarkan data SSGI, yaitu 23,8 persen, yang dinilai masih cukup tinggi. Kondisi ini ditambah dengan fasilitas kesehatan seperti alat USG dan antropometri -- untuk mengukur berat badan dan panjang badan bayi -- yang belum memadai.
Baca Juga:
Momen Mengharukan di Banten, Siswi SD Pilih Bawa Pulang Makanan Bergizi untuk Ibu di Rumah
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Kota Serang untuk upaya penurunan stunting. Mulai dari Remaja sosialisasi Tablet tambah darah, sosialisasi calon pengantin, ibu hamil, dan pemenuhan gizi bayi dan balita.
Kondisi stunting di Kabupaten Serang berada di angka 26,4 persen atau turun 0,8 persen dari tahun 2021 yang berada di angka 27,2 persen. Ketersediaan alat USG dan antopometri di wilayah ini pun masih dibutuhkan oleh posyandu dan puskesmas.
Terlebih lagi, jumlah posyandu di Kabupaten Serang ini mencapai 1.538, yang mana ketersediaan antropometri hanya sekitar 341 saja.[ss]