WahanaNews-Banten | PLN (Persero) UID Banten mendukung transisi energi nasional melalui penyediaan energi bersih lewat layanan _Renewable Energy Certficate_ (REC).
Kali ini PLN menyalurkan REC ke PT Adis Dimension Footwear.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Melalui penandatanganan perjanjian jual beli sertifikat energi baru terbarukan yang dilaksanakan di Cikupa pada tanggal 24 Juli 2023, PLN UID Banten sepakat untuk menyuplai energi bersih dengan total 28.944 Mega Watt hour (MWh) kepada PT Adis Dimension Footwear.
Perjanjian tersebut merupakan pembaruan kerjasama dimana jumlah pembelian sebelumnya 80 persen dari total pemakaian energi listrik setiap bulannya menjadi 100%.
John Muliady Wiria, selaku Direktur Utama PT Adis Dimension Footwear mengungkapkan bahwa perusahaannya telah mulai menggunakan energi bersih melalui pembelian REC sejak 01 Januari 2022 dan kali ini secara bertahap telah menggunakan 100% energi bersih.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Penggunaan _Renewable Energy Certificate_ (REC) kami lakukan untuk mengambil peran dalam mengurangi emisi CO2 di lingkungan perusahaan. Kami terus berkomitmen untuk turut serta menjaga kelestarian lingkungan untuk masa depan yang lebih baik melalui REC. Oleh karena itu, kami akan memastikan bahwa setiap penggunaan energi listrik yang dilakukan adalah energi yang bersumber dari pembangkit listrik terbarukan,” ujar John.
Sementara itu, General Manager PLN UID Banten, Abdul Mukhlis menyampaikan bahwa penandatanganan jual beli REC ini merupakan bentuk kolaborasi dari PLN dengan perusahaan untuk menggunakan sumber energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Kerjasama pembelian REC ini merupakan kolaborasi yang memberi dampak positif tidak hanya pada PLN dan pelanggan industri saja namun kepada pemerintah dan masyarakat. Dengan kerja sama tersebut, kita turut berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon dan pengembangan _renewable energy_ di Indonesia,” ujar Abdul Mukhlis.