Banten.WAHANANEWS.CO - MARTABAT Prabowo-Gibran menyambut positif langkah PT Wijaya Karya Serang Panimbang (WIKA Serpan) yang mengadopsi arsitektur khas Suku Baduy pada desain Gerbang Tol (GT) Cikulur dan Cileles di ruas Tol Serang–Panimbang.
Organisasi Relawan Nasional tersebut menilai, inisiatif ini merupakan bentuk apresiasi terhadap budaya lokal dan menjadi strategi yang tepat dalam mendorong sektor pariwisata berbasis kearifan lokal, khususnya di kawasan Banten dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Tanam Cabai hingga Sayuran Mandiri
Ketua Umum DPP MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, menyatakan bahwa pelibatan unsur budaya dalam infrastruktur publik tidak hanya menambah nilai estetika, tetapi juga memperkuat identitas lokal dan meningkatkan daya tarik wisata.
“Selain berfungsi sebagai pintu masuk kendaraan, gerbang tol juga pintu masuk menuju narasi kebudayaan kita. Ketika arsitektur Suku Baduy tampil di hadapan publik, itu menjadi pernyataan yang kuat bahwa pembangunan bisa selaras dengan pelestarian nilai tradisional,” ujar Tohom pada WahanaNews Banten, Senin (2/6/2025).
Menurut Tohom, desain yang mengadopsi elemen khas Baduy seperti bentuk atap tradisional, penggunaan material alami, dan ornamen simbolik adalah langkah strategis yang mencerminkan prinsip pembangunan berkelanjutan berbasis budaya.
Baca Juga:
PLN Sebut Pelanggan Program "Electrifying Agriculture" Naik 25 Persen
Ia menilai kehadiran desain tersebut bisa menjadi titik awal penting bagi provinsi Banten untuk mengangkat identitasnya secara nasional bahkan global.
“Pembangunan jalan tol yang berfungsi sebagai penghubung ekonomi juga harus menjadi penghubung budaya. Ini merupakan pendekatan kultural yang harus kita dorong di berbagai proyek infrastruktur nasional,” tegasnya.
Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini menyebutkan bahwa infrastruktur harus dibangun dengan mengedepankan harmoni sosial dan kultural, bukan hanya kecepatan konektivitas.