Menurut dia bantuan renovasi pembangunan rumah itu sekalian dibangunkan sarana penyediaan air bersih. Ia menambahkan akibat bencana kebakaran itu tentu perlu dibantu demi kemanusiaan.
"BUMN tentu hadir untuk membantu masyarakat Baduy, bahkan pertama hari kebakaran Satgas BUMN yang pertama kali menyalurkan bantuan pangan, peralatan dapur pakaian dan makanan serta tenda pengungsian," katanya.
Baca Juga:
Posisi Menteri BUMN Kosong, Tiga Wamen Berpeluang Jadi Ad Interim
"Kami berharap secepatnya renovasi pembangunan rumah itu rampung dan bisa di tempati," kata Erick Tohir.
Kepala Desa Kanekes yang juga tetua adat Baduy Jaro Saija mengatakan bahwa masyarakat Baduy senang kedatangan Menteri BUMN yang langsung meninjau korban kebakaran ke lokasi.
Kehadiran Menteri BUMN itu tentu membuat masyarakat Baduy yang tertimpa bencana kebakaran cukup gembira, apalagi akan direalisasikan pembangunan rumah.
Baca Juga:
PLN Jadi Perusahaan Energi Terbaik untuk Mengembangkan Karir di Indonesia versi LinkedIn
Saat ini, jumlah warga korban kebakaran tercatat 16 rumah dengan 24 KK dan 84 jiwa. Mereka saat ini tinggal di tenda pengungsian dengan kondisi cukup memprihatinkan, katanya.
Sementara itu, Senior Manager of Commodity Development Center Angkasa Pura II Agus Lubis mengatakan pihaknya melibatkan Satgas 34 BUMN di Provinsi Banten membantu warga Baduy untuk kemanusiaan.
Bantuan itu mulai logistik, pakaian, genset hingga peralatan dapur dan pakaian. Bahkan, Satgas BUMN Banten akan membangun rumah warga Baduy yang terbakar.