Sebetulnya, kata Ade, ruangan kelas yang menggunakan meja dan kursi tersebut merupakan hasil dari perbaikan.
"Tapi kursi dan meja yang sudah diperbaiki, kembali rusak," kata dia.
Baca Juga:
DPRD Banten Minta TAPD Selaraskan APBD dengan Program Prioritas Pemerintah Pusat
Sebelum pandemi Covid-19, lanjutnya, kekurangan kursi dan meja masih bisa diatasi dengan 1 kursi di duduki 2 siswa. Namun, cara itu sudah tidak bisa digunakan, sekarang.
"Karena kan harus menerapkan prokes (protokol kesehatan)," kata dia.
Ade pun berharap, sekolah pimpinannya itu bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah maupun donatur yang mau menyumbangkan meja dan kursi.
Baca Juga:
Bawaslu Kabupaten Serang Tingkatkan Pengawasan Selama Masa Tenang Pilkada Serentak 2024
"Kalaupun pemerintah belum memberikan bantuan disebabkan anggarannya masih buat penanganan Covid-19, maka saya berharap ada donatur yang tersentuh hatinya untuk menyumbangkan meja dan kursi," kata dia.
Sebetulnya, kata dia, renovasi sudah dia giatkan sejak 2019 lalu. Ada beberapa fasilitas sekolah yang perlu diperbaiki, mulai dari pintu-pintu sekolah, pengecatan gedung sekolah, dan perbaikan toilet.
"(Renovasi) itu sebagian memakai dari anggaran dana BOS," kata dia. (Tio)