"Untuk dua kali masa tanam, irpom mampu meningkatkan LTT hingga 13.520 hektar, selanjutnya kita juga ada bantuan pompanisasi 1.123 unit. Dengan asumsi satu pompanisasi mampu membantu 10 hektare, maka akan ada 11.230 hektare untuk sekali tanam," ujar dia.
Sementara, Ketua Kelompok Tani Jaya Laksana, Desa Gerudug, Kecamatan Bojong, Rudi Rohim mengatakan, dengan adanya irpom tersebut sangat membantu para petani, khususnya pada saat masa tanam kedua yang sering menjadi kekhawatiran petani karena sering gagal panen, yang disebabkan kekurangan air.
Baca Juga:
KPU Kota Serang Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pilkada 2024
Di tempat yang sama, Ketua Kelompok Tani Saluyu Raksa Tani, Desa Gerudug, Kecamatan Bojong, Asepullah mengatakan, sebelum adanya Irpom, para petani kerap memiliki kekhawatiran pada saat memasuki masa tanam kedua.
Sebab, mereka hanya mengandalkan air hujan dan swadaya petani untuk melakukan pompanisasi.
"Tadinya dalam setahun hanya dua IP dan itu juga sering gagal karena kurang air. Harapannya dengan ada irpom ini bisa sampai tiga IP, dan tidak ada kekhawatiran kekurangan air," ujar dia.
Baca Juga:
DPRD Banten Minta TAPD Selaraskan APBD dengan Program Prioritas Pemerintah Pusat
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]