Banten.WahanaNews.co, Rangkasbitung - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten menargetkan tidak ada lagi kelahiran kasus baru stunting atau "zero new stunting" sebagai upaya mempersiapkan generasi emas 2045.
"Kita berharap semua elemen juga pemangku jabatan berjalan baik untuk penanganan stunting," kata Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Lebak Paryono di Rangkasbitung, Lebak, Kamis (19/9/2024).
Baca Juga:
Bea cukai Gelar FGD, Peluang dan Tantangan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong
Pemerintah Kabupaten Lebak berkomitmen untuk menjalankan "zero new stunting" agar anak-anak bangsa tumbuh sehat dan cerdas guna mempersiapkan generasi emas 2045.
Penanganan stunting itu, kata dia, dengan dua strategi, yakni pertama dilakukan kuratif dan kedua preventif.
Untuk penanganan kuratif, di antaranya melakukan intervensi dalam 1.000 (hari pertama kelahiran) mulai dari kehamilan 275 hari sampai dengan 730 hari kelahiran.
Baca Juga:
Indonesia Bersiap Menjadi Salah Satu Produsen Bahan Anoda Baterai Lithium-ion Terbesar di Dunia
Selanjutnya, balita di atas dua tahun diwajibkan mendapat pelayanan posyandu agar terpantau tumbuh kembang kondisi balita.
Balita dilakukan pemantauan sesuai dengan usia, termasuk berat badan dan tinggi badan, juga pemberian makanan tambahan.
"Kita penanganan stunting dari 1.000 hari pertama kehidupan dan di atas dua tahun juga dilakukan dengan mendapatkan pelayanan kesehatan," ujarnya.