"Kami sudah menyediakan bantuan paket pompanisasi untuk mendukung gerakan percepatan tanam sehingga petani yang awalnya Indeks Pertanaman (IP) satu kali menjadi tiga kali tanam,Bahkan, di Pandeglang sudah ada petani yang melakukan IP empat kali tanam,"katanya menjelaskan.
Menurut dia, mereka petani bisa menggunakan benih varietas unggul dengan usia 80-90 hari setelah tanam bisa dipanen di antaranya benih Buana, Pajajaran, Infari 13 dan Infari 19 juga banyak lagi.
Baca Juga:
Produksi Padi di Pasaman Barat Capai 40.819 Ton Januari-April 2024
Panen tiga bulan itu,kata dia, mereka petani kembali melaksanakan gerakan tanam dengan didukung pompanisasi untuk memenuhi ketersediaan air.
"Kami bangga petani Sukabungah ini secara mandiri dengan biaya pompa Rp35 juta dengan kedalaman 60 meter bisa mengaliri lima hektare,"katanya menjelaskan.
Ketua Kelompok Tani Sukabungah Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan pihaknya secara mandiri melakukan pemasangan pompa satelit dengan kapasitas 4 PK dan bisa mengaliri seluas 150 hektare untuk mengatasi kekeringan.
Baca Juga:
Ini Dia Suplemen Jepang yang Sebabkan 5 Orang Tewas dan 114 Orang Masuk RS
Selama ini, kata dia, areal persawahan seluas 150 hektare itu masuk kategori sawah tadah hujan karena tidak memiliki infrastruktur jaringan irigasi.
Petani melakukan gerakan tanam jika musim penghujan saja dan jika musim kemarau areal persawahan dibiarkan tanpa ditanami padi.
Oleh karena itu, pihaknya melakukan pemasangan pompa satelit untuk memenuhi ketersediaan air sehingga dapat mewujudkan swasembada pangan dan peningkatan ekonomi petani setempat.