WahanaNews-Banten | Untuk meningkatkan keterampilan diri guna meningkatkan profesionalitas dan memupuk rasa percaya diri dalam menjalankan tugas, Personel Satbrimob Polda Banten BKO Ops Amole Polda Papua latihan pertempuran hutan (Purhutan) dengan Instruktur dari Satlat Brimob Cikeas pada Sabtu (12/03/2022).
Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Banten Kombes Pol Dwi Yanto Nugroho mengatakan latihan tersebut untuk menunjang tugas Brimob kedepannya.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"Tugas Brimob Polri kedepan yang semakin berat dan kompleks memotivasi kami (Brimob-red) sebagai satuan elite Polri untuk berinovasi dan menambah pengetahuan sebagai langkah-langkah antisipasi dan cara bertindak untuk keselamatan dan keberhasilan tugas anggota di lapangan," kata Dwi Yanto Nugroho.
Ket Foto: Satbrimob Polda Banten saat latihan pertempuran hutan
Dwi Yanto Nugroho juga menjelaskan bahwa tidak hanya perairan yang dapat dijadikan akses bagi negara luar ataupun lawan untuk masuk ke Indonesia, tetapi hutan juga dapat dijadikan jalan alternatif jalan masuk ke Indonesia.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Dengan kondisi hutan yang berbeda diantaranya hutan iklim tropis, hutan rawa dan hutan bakau serta pegunungan dengan padang rumput dan semak belukar, menjadikan hutan sebagai medan strategis yang dapat dimanfaatkan oleh musuh untuk menyusun kekuatan. Oleh karena itu, sebagai pasukan yang memiliki kemampuan khusus, anggota Brimob dibekali materi Purhutan," jelas Dwi Yanto Nugroho.
Lanjutnya, "Latihan ini juga untuk meningkatkan kemampuan anggota serta di dalam hutan dalam mengantisipasi segala bentuk ancaman dan tantangan di masa yang akan datang sehingga dapat mendukung pelaksanaan tugas pokok satuan. Tentunya untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Repuplik Indonesia (NKRI) dari ancaman dalam dan luar negeri", ujar Dwi Yanto Nugroho.
Lebih lanjut orang nomor satu di Satbrimob Polda Banten ini menyampaikan jika keberhasilan pelaksanaan tugas dalam melakukan Purhutan tidak hanya ditentukan oleh tersedianya alat, peralatan pertempuran modern, akan tetapi juga ditentukan oleh penguasaan teknik dan taktik, menguasai medan, militansi, dan tingkat profesionalisme anggota, baik secara perorangan maupun dalam hubungan satuan.