Meminimalkan tantangan itu, Riswan menyebut bahwa mereka sampai membuka pengolahan tahu tempe dan toko serba ada untuk membantu ekonomi pesantrean. Riswan pun berharap adanya perhatian pemerintah, terlebih dengan kehadiran staf khusus Wapres di Ponpes itu.
"Sejak dibuka tahun 1987, tantangan terbesar adalah minimnya sarana dan prasarana seperti ruang kelas. Tempat tinggal santri atau asrama, bahkan sudah kurang layak sehingga membutuhkan perhatian besar. Kami berharap dengan pertemuan ini, wajah pesantren ini kelak sudah berubah menjadi lebih baik," kata Riswan.
Baca Juga:
BPPH Pemuda Pancasila Imbau Masyarakat Jaga Moral Bangsa dengan Menghormati Para Pemimpin Negara
Usai kegiatan di Ponpes Dairi, Arif Rahman beserta rombongan melanjutkan kunjungan kerja ke Kecamatan Silahisabungan untuk meninjau Kampung Ulos dan Rumah Tanggal. [ss]