WahanaNews-Banten | PT PLN (Persero) menggandeng Pemerintah Kota Cilegon, Banten, untuk membangun industri biomassa yang berasal dari sampah dengan menyerap sampah Kota Cilegon untuk menjadi bahan bakar co-firing Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya.
Kerja sama yang ditandai dengan penandatanganan kesepakatan di Kuta, Bali pada Kamis itu merupakan upaya PLN dalam membantu pemerintah daerah mengatasi permasalahan sampah.
Baca Juga:
Psikolog Ungkap Penyebab Suami Tak Mau Bekerja, Nomor 3 Mengejutkan
"Saat ini sampah masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Namun PLN punya solusi untuk bisa setidaknya bisa mengurangi beban sampah ini dengan mengolahnya menjadi sumber energi," ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.
Ia mengatakan PLN sebagai BUMN tak hanya berkewajiban menghadirkan listrik yang bersih dan andal. Tetapi juga, kerja sama pengelolaan sampah itu dilakukan sebagai wujud tanggung jawab sosial PLN dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
Nantinya, PLN bersama Pemkot Cilegon akan membangun siteplant pengolahan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP).
Baca Juga:
IKN Diserbu Wisatawan Saat Lebaran, Benarkah Lebih Cocok Jadi Destinasi Wisata?
Sampah yang diolah mencapai 30 ton per hari dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bagendeung Cilegon ini nantinya akan diolah menjadi biomassa untuk kebutuhan co-firing PLTU Suralaya.
Darmawan Prasodjo menjelaskan dengan jaminan pasokan biomassa dari program pengelolaan sampah tersebut, maka PLN sekaligus dapat mewujudkan dua tujuan. "Pertama, mengelola sampah kota. Kedua, menciptakan listrik berbasis energi bersih dan sumber daya domestik untuk mengejar target carbon neutral di tahun 2060," katanya.
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi kerja sama yang terjalin antara PLN dan Pemkot Cilegon dalam pemanfaatan sampah kota.