WahanaNews-Banten | Pelaku UMKM dan IKM Banten akan dibantu memasarkan produknya secara digital oleh Bank Indonesia (BI). Mereka akan diberi bantuan dan pelatihan digitalisasi produksi agar mudah dibeli konsumen.
Jika di jual secara tradisional, pelaku usaha kecil akan terbentur dengan ketersediaan lapak. Berbeda dengan menjualnya melalui media digital, mereka tidak membutuhkan tempat untuk memajang barang dagangannya.
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
"Dengan adanya digital, mereka bisa berproduksi dengan dikasih akses digital, nanti digital nya kita sediakan. Harapan kita UMKM berproduksi tetap," kata Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Banten, Imaduddin, dalam sebuah diskusi di Kota Serang, Banten, Rabu (18/05/2022).
Semenjak pandemi Covid-19, digitalisasi perdagangan dengan cepat berubah ke era digital, sehingga untuk memasarkan produk UMKM maupun IKM asal Banten juga harus mengikuti trend yang sudah ada, agar memudahkan memasarkan produknya.
Imaduddin menerangkan potensi UMKM dan IKM di Banten sangat tinggi dan saling ketergantungan, seperti di dunia industri hingga pariwisata, pasti membutuhkan usaha kecil.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
"UMKM ini terkait sektor yang lain, misalkan di dalam industri kan ada UMKM, di dalam sektor wisata ada UMKM, di dalam semua sektor ekonomi ada UMKM, semua pasti memberikan kontribusinya masing-masing," terangnya.
Pelaku Usaha Kecil Di Banten Capai 1 Juta
Khusus di Banten, dari sekitar 12 juta penduduk, pelaku UMKM nya baru ada sekitar 1 juta. Masyarakat Banten masih enggan menjadi pelaku usaha dan mandiri secara ekonomi. Secara umum, masyarakat Banten masih berfikir untuk mencari kerja dibandingkan menciptakan lapangan pekerjaan dengan menjadi pelaku UMKM ataupun IKM.