Dengan adanya program tersebut, PLN memberikan kemudahan pelayanan kepemilikan sekaligus pengurusan perizinan kepada para mitra untuk bisa menjalankan bisnis dan meningkatkan ekosistem SPKLU. Hal tersebut sejalan dengan peran BNI sebagai perbankan pertama yang menyediakan alternatif pembayaran, dalam hal ini (payment gateway kartu debit) pada aplikasi PLN Mobile untuk pembayaran pengisian kendaraan listrik yang menggunakan SPKLU PLN.
Pembangunan SPKLU tersebut semakin memperkuat posisi BNI sebagai perusahaan yang telah memperoleh peringkat tinggi pada penilaiam ESG dari MSCI (Morgan Stanley Capital International). Peringkat BNI saat ini adalah A dan merupakan peringkat tertinggi di antara Bank-bank Indonesia.
Baca Juga:
Semangat Sumpah Pemuda, PLN Ajak Gen-B Dukung Penggunaan Transportasi Hijau
Sebagai pemegang peringkat terbaik MSCI, perseroan pada awal tahun 2022 juga telah menerbitkan obligasi hijau senilai Rp5 triliun yang disiapkan untuk memperkuat pembiayaan berbasis lingkungan.
Adapun unit SPKLU yang diresmikan tersebut memiliki 3 (tiga) jenis charger yaitu tipe AC dengan daya 22 kilo Watt (kW), DC CHAdeMo dengan daya 25 kW, dan DC CCS2 dengan daya 25 kW. Tipe AC biasanya digunakan untuk mobil listrik keluaran pabrikan Eropa, sedangkan tipe DC CHAdeMo untuk mobil listrik keluaran pabrikan Asia dan Amerika, adapun tipe DC CCS2 merupakan kombinasi dengan kategori fast charging. Pengelolaan SPKLU yang ditempatkan di BNI akan dikelola berdasarkan sinergitas antara anak perusahaan PLN dan perusahaan afiliasi BNI, yakni PT Grha Mitra Empatenam.
Skema Pembiayaan Kendaraan Listrik
Baca Juga:
Wujudkan Semangat Hari Sumpah Pemuda, PLN UID Jakarta Raya Gelar Entity Gathering
Royke melanjutkan dalam peresmian SPKLU kali ini BNI juga menghadirkan kemudahan kepemilikan Kendaraan Listrik melalui pembiayaan consumer BNI dan pembiayaan melalui anak usaha BNI yaitu BNI Multifinance.
BNI secara khusus memberikan skema khusus dengan bunga yang lebih menarik dibandingkan dengan pembiayaan untuk mobil konvensional.
Sementara itu, Darmawan mengapresiasi BNI yang bertindak sebagai frontliner dalam transisi energi khususnya dengan fungsinya sebagai intermediator. Hanya dalam 3 bulan diskusi kerja sama, BNI langsung mampu merealisasikan pembangunan SPKLU.