BANTEN.WAHANANEWS.CO, Serang - Pemerintah Provinsi Banten mengajukan lima lokasi untuk pembangunan Sekolah Rakyat yang dikelola oleh Kementerian Sosial. Sekolah Rakyat ini ditujukan bagi siswa yang masuk dalam kategori miskin berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Saya sudah mengajukan 5 titik, (untuk) provinsi, ditambah lagi Kabupaten Lebak mengajukan satu (titik) seluas 10 hektare,” kata Gubernur Banten Andra Soni di Kota Serang, Rabu (19/3/2025).
Baca Juga:
Gubernur Banten Kerahkan Alat Berat dan Personel Atasi Pendangkalan Sungai Serang
Andra Soni mengatakan pihaknya memiliki dua pola terkait pendirian Sekolah Rakyat Kementerian Sosial
Pola pertama adalah unit sekolah baru yang dibangunkan oleh Kementerian Sosial melalui Dinas Pekerjaan Umum.
Kemudian yang kedua adalah memaksimalkan sekolah-sekolah yang 'existing'.
Baca Juga:
DPRD Banten Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas 2025 Sesuai Instruksi Presiden
“Ada sekolah kita itu luasnya bisa sampai 7 hektare. Tapi hanya bisa menampung sedikit karena bangunan dan sebagainya. Ini kita optimalkan,” ujar dia.
Dia mencontohkan SMKN 2 Pandeglang yang memiliki luas 7 hektare. Dari sebelum berdirinya Banten, lokasi tersebut adalah bangunan yang dibangun oleh pemerintah Jawa Barat di 1996.
Kondisinya strukturnya hingga kini masih kuat, namun harus direnovasi. Sehingga sekolah tersebut menjadi salah satu yang akan digunakan untuk Sekolah Rakyat.
“Boleh menggunakan program pemerintah pusat, boleh juga menggunakan program kita. Yang penting bagaimana caranya ini bisa optimal dan rakyat bisa mendapatkan manfaat,” ujar dia.
Ia mengatakan inti dari pendirian Sekolah Rakyat adalah semangat negara untuk berpihak kepada warga miskin.
“Supaya kemiskinan di Banten ini mengalami graduasi. Bahkan kita berusaha sebaik-baiknya supaya tidak ada lagi miskin ekstrem di Povinsi Banten,” ujar dia.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf juga mengharapkan setiap kabupaten, kota itu minimal memiliki satu Sekolah Rakyat.
Dia mengatakan pembangunan Sekolah Rakyat akan dikejar dalam tiga bulan menjelang tahun ajaran baru di tahun ini untuk tahap pertama, maupun tahun depan untuk tahap kedua.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]