Banten.WahanaNews.co, Lebak - Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten masih bisa memaksimalkan lahan untuk tiga kali panen dalam setahun sehingga berpengaruh pada pendapatan.
Ketua Gapoktan Desa Tambakbaya Kabupaten Lebak Ruhiana di Lebak, Senin mengatakan, sebagian besar masyarakat di wilayahnya berprofesi petani padi dengan luas tanam 80 hektare dengan produksi pangan rata-rata lima ton gabah per hektare.
Baca Juga:
Gapoktan di Lebak Banten Siap Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Dari luas tanam 80 hektare dan produksi lima ton itu maka total 400 ton gabah dan jika dikonversikan menjadi beras sebanyak 200 ton.
Sedangkan, harga beras ditingkat petani Rp10 ribu per kilogram, sehingga mendapatkan penghasilan pendapatan ekonomi bagi petani Rp2 miliar per musim panen.
"Jika dikalkulasikan tiga kali musim panen maka bisa menggulirkan perputaran uang Rp6 miliar per tahun," kata Ruhiana.
Baca Juga:
KPU Lebak Libatkan 100 Orang Lipat Surat Suara Pilkada 2024 Hingga 8 November
Menurut dia, kehidupan petani dan masyarakat di wilayah itu cukup sejahtera, karena bisa menyerap tenaga kerja lokal.
Sebab, setiap menggarap sawah seluas satu hektare memperkerjakan 20 orang mulai persemaian benih, olah tanah menggunakan traktor, tandur (tanam padi), membersihkan gulma, memupuk dan panen.
Para pekerja di sawah itu mendapatkan upah harian dari petani pemilik lahan Rp70 ribu per orang.
"Saya kira luar biasa penyerapan lapangan pekerjaan dari 80 hektare itu dengan rata-rata 20 orang per hektare maka total 1.600 orang," katanya.
Arman (45) seorang petani mengaku dirinya kini mulai melakukan gerakan percepatan tanam menyusul tibanya musim penghujan.
Pihaknya melakukan tanam seluas satu hektare dan memperkerjakan 20 orang dengan upah Rp70 ribu.
"Kami panen September 2024 menghasilkan pendapatan Rp25 juta dan dipotong biaya produksi dan upah Rp15 juta, sehingga meraup keuntungan bersih Rp10 juta per musim panen," kata Arman.
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan, pihaknya berharap petani yang sudah panen agar kembali melaksanakan gerakan percepatan tanam guna mendukung swasembada pangan juga peningkatan ekonomi petani.
"Kami menargetkan angka tanam Oktober 2024 seluas 10 ribu hektare," kata Deni.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]