Menurut dia, berdasarkan data, jumlah kasus stunting di Kabupaten Lebak sampai Desember 2023 sesuai data nama dan alamat (by name and by address) tercatat 3,65 persen atau 3.788 balita.
Kemungkinan besar tahun 2024 ini dipastikan Kabupaten Lebak terbebas dari stunting karena digulirkan berbagai program yang melibatkan berbagai komponen di antaranya Forum Komunikasi Organisasi Pimpinan Daerah (Forkopinda), TNI, Polri, Kejaksaan, pengadilan, BUMN, perusahaan swasta, lembaga pendidikan, relawan dan masyarakat.
Baca Juga:
Petani Sayuran di Lebak Lega Harga Komoditas Pertanian Melonjak, Pendapatan Meningkat
"Semua komponen itu saling bahu membahu untuk membebaskan bayi dari stunting dalam menyiapkan generasi emas tahun 2045, sehingga anak balita yang lahir sekarang harus terbebas dari stunting," kata Tuti menambahkan.
Sementara itu, Ros (35) warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan perkembangan anaknya berusia 2 tahun yang positif teridentifikasi stunting kini sudah membaik dengan bertambahnya berat badan, bahkan anaknya kini banyak bermain dan ceria serta bernafsu makan.
Sebelumnya, anak yang ketiga itu berat badan hingga pengukuran tubuh dan lengan masuk kategori stunting.
Baca Juga:
Pemerintah Lebak Bangun 30 Gedung SMPN untuk Dukung Pendidikan Sembilan Tahun
"Kami terbantu adanya bantuan aneka makanan bergizi juga pemeriksaan kesehatan dari puskesmas juga penimbangan di posyandu secara rutin sehingga perkembangan kesehatan anaknya itu cukup baik," katanya menjelaskan.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]