(Sumber: Data Kunjungan Wisatawan ke Kabupaten Pandeglang, 2021). Sebagai gambaran, saat puncak kunjungan tahun 2017 jumlah wisatawan yang berwisata ke Kabupaten Pandeglang sempat mencapai 3.833.001 orang terdiri dari 1.974 wisatawan mancanegara dan 3.831.027 wisatawan nusantara. Tahun berikutnya turun menjadi 3.105.051 orang dan data terakhir pada 2021 hanya mencapai 1.651.326 orang terdiri 1.600 wisman dan 1.649.726 wisnus.
Abah Adok tidak sendirian menanggung dampak penurunan kunjungan wisata pesisir pantai barat Provinsi Banten. Di Kecamatan Panimbang saja ada sekitar 200 kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang mengeluhkan hal yang sama.
Baca Juga:
Soal Capim KPK Berlatar Penegak Hukum, KSP: Jangan Over Sensitif
Bila sebelum tsunami dan pandemi frekuensi penyeberangan ke Pulau Liwungan bisa 10 – 20 kali per hari, kini paling banyak 3 kali per hari. Mereka berharap ada terobosan dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk mengembalikan kejayaan pariwisata pesisir barat seperti sedia kala yang otomatis akan ikut mengerek kesejahteraan Abah dan kawan-kawannya.
Optimisme kejayaan pariwisata Kabupaten Pandeglang seperti harapan Abah Adok mulai terasa sejak awal tahun 2022. Geliat pergerakan wisatawan menuju pesisir barat mulai dirasakan para penggiat wisata di sana, baik pada sektor penginapan, restoran, pengelola pantai sepanjang Selat Sunda, dan tentunya para penarik kapal motor penyeberangan seperti Abah ini.
Apalagi dengan dukungan pemerintah pusat dalam mengebut pengerjaan Jalan Tol Serang – Panimbang (Serpan) yang terhubung langsung dengan Jalan Tol Jakarta – Merak. Pada 8 Agustus 2022 kemarin, Menko Marvest dan Menteri PUPR telah melakukan peletakan batu pertama Tol Serpan Seksi III atau Cileles - Panimbang yang memiliki panjang 33 km.
Baca Juga:
KSP Kawal Kasus Pembakaran Rumah Wartawan Rico Pasaribu
Seksi III adalah lanjutan Seksi I atau Jalur Serang - Rangkas Bitung sepanjang 26,5 km yang telah beroperasi sejak 5 Desember 2021 dan Seksi II atau Rangkas Bitung - Cileles (24,17 km) yang sedang dibangun dengan progres konstruksi mencapai 31,2%.
Rencananya Seksi II dan III dapat beroperasi bersamaan pada tahun 2024. Total dana yang dibutuhkan untuk menyambung ketiga Seksi ini adalah 10,58 triliun rupiah yang dibiayai APBN dari pinjaman luar negeri dan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) antara BUJT dan PT Wika.
Dengan tersambungnya Jakarta hingga Panimbang akan memangkas waktu tempuh dari sebelumnya 5 jam menjadi 2 jam. Hal ini diharapkan mampu membuat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung menjadi primadona destinasi wisata baru bagi warga Jabodetabek sebagai alternatif wisata Puncak Bogor.