WahanaNews-Banten | Dalam waktu empat bulan, jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten bertambah sebanyak 15.640 orang menjadi 829.660 orang per September 2022.
Menanggapi kenaikan angka kemiskinan tesebut, Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengaku, Pemprov Banten bersama Kabupaten dan Kota telah berupaya menekan angka kemiskinan dengan berbagai program bantuan sosial yang langsung menyentuh masyarakat.
Baca Juga:
Imbauan Penjabat (Pj) Sekda Provinsi Banten: Salurkan Zakat Melalui Baznas atau LAZ Resmi
"Kita baik pemerintah (pusat) maupun pemerintah daerah akan terus menggulirkan program-program yang bersifat bantuan. Bantuan sosial kita terus kuatkan,” kata Al Muktabar melalui keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Selasa (17/1/2023).
Dikatakan Al Muktabar, angka kemiskinan pada September 2022 dibanding dengan Maret 2022 terjadi peningkatan sebesar 0,08 persen.
Lebih lanjut, Al Muktabar menilai peningkatan angka kemiskinan terjadi di wilayah perkotaan yang penduduknya mobile dan aksebilitasnya tinggi.
Baca Juga:
Pemprov Banten Dorong Peran Keluarga untuk Hak Anak dan Unggul Generasi Penerus
Sedangkan untuk wilayah di pedesaan, lanjut Al Muktabar, justru keadaan kemiskinannya menurun atau keadaannya baik.
"Di pedesaan itu basis kehidupan masyarakatnya relatif stabil kondisinya. Usaha-usaha masyarakat sektor agro, khususnya usaha kecil menengah itu menjadi faktor penentu sehingga akan terus didorong dan ditingkatkan," ujar Al Muktabar.
Mantan Sekda Banten itu menjelaskan, pada rentang Maret sampai September 2022 pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM yang berdampak kepada masyarakat.
Meski terjadi penyesuaian, Pemprov Banten sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan dampaknya dengan menggelontorkan berbagai program subsidi dan bantuan sosial kepada masyarakat.
“Sebenarnya di bulan Oktober, November, dan Desember 2022 itu kan sudah bergulir berbagai kegiatan kita, tetapi belum masuk arena survei. Mudah-mudahan segala ikhtiar kita ini, mungkin nanti disurvei Maret 2023 ada keadaan yang akan semakin baik,” harap Al Muktabar.
Diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin sebanyak 829.660 orang. Angka itu bertambah 15.640 orang dari data kemiskinan pada Maret 2022.
Sejumlah faktor yang mempengaruhi bertambahnya penduduk miskin di Banten yakni peningkatan inflasi sebagai dampak kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM.
Persentase penduduk miskin di Provinsi Banten pada September 2022 sebesar 6,24 persen, meningkat 0,08 persen poin terhadap Maret 2022 dan juga menurun 0,26 persen poin terhadap September 2021.
Adapun sebaran penduduk miskin di Banten, kata Indra, wilayah perkotaan pada Maret 2022 sebesar 5,73 persen, naik menjadi 5,89 persen pada September 2022.
Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2022 sebesar 7,46 persen, turun menjadi 7,29 persen pada September 2022. Dibanding Maret 2022, jumlah penduduk miskin September 2022 perkotaan naik sebanyak 19,720 orang dari 566,490 orang pada Maret 2022 menjadi 586,210 orang pada September 2022.[ss]