Banten.WahanaNews.co, Serang - Realisasi angka pravalensi stunting atau kekerdilan yang dialami anak bawah lima tahun (balita) di Kabupaten Lebak pada 2024 terealisasi 4,07 persen dari jumlah balita 109.498 anak atau di bawah 14 persen.
"Kita patut mengapresiasi karena mampu mengatasi stunting di bawah target 14 persen sesuai harapan Presiden Jokowi Widodo," kata Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak Tuti Nurasiah saat dihubungi di Rangkasbitung, Lebak, Rabu.
Baca Juga:
Gapoktan di Lebak Banten Siap Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Berdasarkan hasil intervensi serentak pada Juni 2024 terhadap balita di Kabupaten Lebak sebanyak 109.498 orang terealisasi sekitar 4,07 persen atau 4.452 balita teridentifikasi stunting, sedangkan akhir tahun 2023 sekitar 4,8 persen.
Data stunting 4,07 persen 2024 di daerah itu sudah diinput ke aplikasi elektronik -Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM).
Dengan demikian, data stunting itu tentu cukup valid karena berdasarkan "by name by adres" sesuai nama dan alamatnya.
Baca Juga:
KPU Lebak Libatkan 100 Orang Lipat Surat Suara Pilkada 2024 Hingga 8 November
Pelaksanaan intervensi itu dipusatkan di posyandu masing-masing secara kolaborasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD), stokholder, perusahaan swasta, BUMN dan berbagai elemen masyarakat.
Dimana intervensi itu diantaranya penimbangan dan pengukuran balita juga pemeriksaan kesehatan ibu hamil.
Dalam intervensi itu jika diketahui balita stunting maka dilakukan penguatan intervensi yang lebih baik agar mereka terbebas dari tengkes.