Apalagi, dirinya hingga kini belum pernah menerima bantuan beras yang digulirkan pemerintah, meski sudah menyerahkan kartu keluarga ke kantor kelurahan setempat.
Padahal, dirinya masuk kategori layak untuk menerima bantuan beras dan BPJS gratis, karena penghasilannya pas-pasan itu.
Baca Juga:
Petani Sayuran di Lebak Lega Harga Komoditas Pertanian Melonjak, Pendapatan Meningkat
"Kami berharap yang penting harga beras kembali normal dan stabil, seperti dulu Rp8.500/kilogram, sehingga tidak membebani keluarga pendapatan ekonomi pas-pasan," kata Ma Uni.
Begitu juga Entin (55) seorang ibu rumah tangga warga Pasir Kongsen Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengaku dirinya merasa terpukul hampir setiap pekan harga beras terjadi kenaikan.
Dan, sepekan sebelumnya beras medium kualitas sedang Rp13.300/kilogram, namun kini menjadi Rp14.500/kilogram.
Baca Juga:
Pemerintah Lebak Bangun 30 Gedung SMPN untuk Dukung Pendidikan Sembilan Tahun
"Kami sangat khawatir tidak mampu membeli beras jika terus melonjak naik dan pemerintah tidak mampu mengendalikannya," kata Entin.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Yani mengatakan saat ini pemerintah daerah setempat belum menggelar operasi pasar murah, karena beras di pasaran cenderung naik.
Untuk beras medium KW 1 di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak dijual Rp15.500/kilogram dari sebelumnya Rp15.000/kilogram, beras medium KW 2 dijual Rp14.500/kilogram dari sebelumnya Rp14.000/kilogram dan beras medium KW 3 dijual Rp13.400 dari sebelumnya Rp13.000/kilogram.