Banten.WahanaNews.co, Lebak - Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten masih bisa memaksimalkan lahan untuk tiga kali panen dalam setahun sehingga berpengaruh pada pendapatan.
Ketua Gapoktan Desa Tambakbaya Kabupaten Lebak Ruhiana di Lebak, Senin mengatakan, sebagian besar masyarakat di wilayahnya berprofesi petani padi dengan luas tanam 80 hektare dengan produksi pangan rata-rata lima ton gabah per hektare.
Baca Juga:
BPBD Lebak Tingkatkan Kewaspadaan Banjir dan Longsor Usai Bencana di Daerah Tetangga
Dari luas tanam 80 hektare dan produksi lima ton itu maka total 400 ton gabah dan jika dikonversikan menjadi beras sebanyak 200 ton.
Sedangkan, harga beras ditingkat petani Rp10 ribu per kilogram, sehingga mendapatkan penghasilan pendapatan ekonomi bagi petani Rp2 miliar per musim panen.
"Jika dikalkulasikan tiga kali musim panen maka bisa menggulirkan perputaran uang Rp6 miliar per tahun," kata Ruhiana.
Baca Juga:
DLH Kabupaten Lebak Terapkan Sistem Controlled Landfill untuk Kelola Sampah di TPA Dengung
Menurut dia, kehidupan petani dan masyarakat di wilayah itu cukup sejahtera, karena bisa menyerap tenaga kerja lokal.
Sebab, setiap menggarap sawah seluas satu hektare memperkerjakan 20 orang mulai persemaian benih, olah tanah menggunakan traktor, tandur (tanam padi), membersihkan gulma, memupuk dan panen.
Para pekerja di sawah itu mendapatkan upah harian dari petani pemilik lahan Rp70 ribu per orang.