Produksi batik chanting khas Lebak saat ini memiliki sebanyak 20 motif dari sebelumnya 12 motif.
Bertambahnya motif dan warna batik itu menunjukkan permintaan pasar cenderung meningkat, karena khas batik chanting Lebak itu menggambarkan filosofi kehidupan masyarakat Badui yang cinta terhadap alam.
Baca Juga:
Pemkab Lebak Perkuat Kerukunan dan Keharmonisan untuk Kehidupan Sejahtera dan Damai
Dengan demikian, batik chanting didominasi gambar lukisan alam, seperti huma serta juga rumah pangan atau leuit dan potensi alam hasil perkebunan dan perikanan.
Dari 20 motif itu diantaranya motif Seren Taun, Sawarna, Gula Sakojor, Pare Sapocong, Kahirupan Baduy, Leuit Sijimat, Rangkasbitung, Caruluk Saruntuy, Lebak Bertauhid, Angklung Buhun, Kalimaya, Sadulur, Kopi, Layur, Cengkeh, Gipang, Durian, Manggis dan lainnya.
Adapun harga batik chanting ukuran panjang 2 meter dan lebar 120 sentimeter mulai Rp125.000 per kain dengan bahan baku katun, bahan baku sutera Rp700.000 per kain dan tenun Rp750.000/kain.
Baca Juga:
Disnaker Lebak Berangkatkan 308 Tenaga Kerja Migran ke 10 Negara Asia-Afrika
"Kami terus berinovasi dengan menambah motif dan warna sebagai khas batik chanting dari Lebak,"katanya menjelaskan.
Begitu juga pelaku usaha batik chanting khas Lebak Dedi mengatakan permintaan konsumen kembali meningkat sehingga bisa menghasilkan omzet pendapatan sekitar Rp200 - 250 juta per bulan.
"Kami sekarang kewalahan menerima pesanan konsumen dibandingkan empat tahun lalu dilanda COVID-19 tidak menghasilkan omzet pendapatan,"katanya menjelaskan.