Banten.WahanaNews.co, Rangkasbitung - Petani sayuran di dataran rendah Kabupaten Lebak, Banten, merasa lega karena sejak satu pekan terakhir, harga komoditas pertanian melonjak, sehingga dapat mendongkrak pendapatan ekonomi keluarga.
"Kami menjual ketimun sebanyak satu ton dengan harga Rp7.000 per kilogram sehingga menghasilkan uang Rp7 juta," kata Halimi (55) seorang petani Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak saat ditemui di Pasar Rangkasbitung, Lebak, Jumat (27/9/2024).
Baca Juga:
Pemerintah Lebak Bangun 30 Gedung SMPN untuk Dukung Pendidikan Sembilan Tahun
Kenaikan harga aneka sayuran dataran rendah rata-rata Rp7.000 per kilogram dipastikan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga petani.
Saat ini, petani merasa lega setelah harga ketimun Rp7.000 dari sebelumnya Rp5.000 per kilogram.
Petani menjual ketimun harga Rp7.000 per kilogram di Pasar Rangkasbitung menguntungkan, karena mereka langsung menjual ke pedagang pengecer dari luar daerah
Baca Juga:
Pemkab Lebak Targetkan Peringkat Ketiga di MTQ Provinsi Banten ke-XXI
"Kami hari ini menjual ketimun itu dari panen kedua di lahan seluas 5.000 meter dan dipastikan sebanyak 15 kali panen dengan total pendapatan sekitar Rp80 juta," katanya menjelaskan.
Begitu juga petani sayuran rendah lainnya, Ba'i (55) warga Rangkasbitung mengatakan dirinya kini menjual kacang panjang sebanyak satu ton dengan harga Rp7.000 per kilogram sehingga menghasilkan pendapatan Rp7 juta.
Pendapatan hasil pertanian kacang panjang bisa mencapai Rp80-90 juta dengan 15-20 kali panen di lahan 6.000 meter persegi, terlebih saat ini harga sayuran di pasaran relatif baik.
"Kami merasa senang harga sayuran kacang panjang terjadi kenaikan dari sebelumnya Rp5.000 menjadi Rp7.000 per kilogram," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Orok Sukmana mengatakan pemerintah daerah kini menyediakan lokasi untuk petani agar mereka hasil pertanian sayuran dataran rendah, seperti kacang panjang, terung, pare, oyong, ketimun, cabai dan dedaunan langsung dijual ke pedagang pengecer.
Para etani membawa hasil pertanian sayuran ke pasar Rangkasbitung sekitar pukul 17.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB sore dan nantinya disambut pedagang pengecer dari luar daerah, seperti Maja, Tangerang, Tenjo, Parungpanjang dan Jakarta.
"Kami mengapresiasi lokasi khusus penjualan hasil komoditas sayuran dapat menguntungkan petani karena mereka tidak menjual ke tengkulak atau ijon," kata Orok.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]