Banten.WahanaNews.co, Lebak - Petani di Kabupaten Lebak, Banten, merasa senang dengan menguntungkannya usaha pertanian pangan saat panen perdana pada Maret 2024, karena harga gabah kering pungut (GKP) yang ditawarkan oleh tengkulak mencapai Rp6.000 per kilogram.
"Kami mengapresiasi harga GKP masih tinggi dari sebelumnya Rp7.000/kg, namun kini Rp6.000/kilogram. Meski harga gabah basah turun, tetapi menguntungkan bagi petani," kata Ketua Kelompok Tani Sukabungah, Desa Tambakbaya, Kabupaten Lebak, Ruhiana di Lebak, Minggu (10/3/2024).
Baca Juga:
BPBD Lebak Tingkatkan Kewaspadaan Banjir dan Longsor Usai Bencana di Daerah Tetangga
Petani di wilayahnya memasuki musim panen seluas 150 hektare dan sebagian besar gabah basah mereka sudah dijual ke penampung dan sisanya untuk bekal konsumsi keluarga.
Harga gabah basah itu masih relatif tinggi dijual Rp6.000/kilogram atau di atas harga patokan pemerintah (HPP) Rp5.000/kilogram.
Karena itu, usaha pertanian pangan hingga kini masih menguntungkan dan mampu mensejahterakan keluarga.
Baca Juga:
DLH Kabupaten Lebak Terapkan Sistem Controlled Landfill untuk Kelola Sampah di TPA Dengung
Menurut dia, produktivitas panen rata-rata 6 ton GKP per hektare dan jika 5 ton dijual dengan harga Rp6.000/kilogram maka bisa menghasilkan pendapatan ekonomi Rp30 juta.
Dari pendapatan Rp30 juta dipotong biaya upah pekerja dan membeli pupuk sekitar Rp10 juta, sehingga petani bisa meraup keuntungan bersih Rp20 juta.
Pendapatan sebesar itu dipastikan kali pertama mereka petani meraup keuntungan besar. Sedangkan, sisanya satu ton bisa memenuhi bekal ketersediaan pangan keluarga selama kembali musim tanam.